IBX5980432E7F390 Mengenal Matematika | Pengertian Matematika - Bahas Materi Sekolah

Mengenal Matematika | Pengertian Matematika


Apa yang ada dalam benak kamu jika kau mendengar kata matematika? Sudah pasti yang muncul adalah kata sulit, ribet, pusing, dan bahkan stres.  Matematika yaitu salah satu ilmu yang sangat mengerikan bagi sebagian orang yang pernah mengecap jenjang pendidikan di dingklik sekolah, mulai Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi tinggi bahkan masyarakat alergi dengan matematika, mengapa tidak semenjak awal kita belajar kita telah disuguhkan angka-angka, instruksi-kode, berbagai macam symbol dan berbagai macam bentuk cara atau metode penyelesaian yang terasa sangat rumit.
Dan apakah kau menyukai matematika? Pastinya tidak, jika di sekolah diadakan angket untuk menghilangkan salah satu mata pelajaran yang diajarkan maka tentu matematikalah yang nomor 1 dilengserkan. Suatu kenyataan yang sangat memilukan bagi guru matematika.
“Tak Kenal Maka Tak Sayang, Tak Sayang Maka Tak Cinta” Mungkin ungkapan ini cocok diterapkan dalam masalah ini, jika kita mengenal apa itu matematika maka pikiran yang menghantui kita selama ini akan hilang dan kita tidak akan berpikir negatif lagi mengenai matematika tersebut.
Nah, untuk mengetahui hal tersebut marilah kita simak penjelasan berikut ini.
A. Pengertian Matematika Menurut Para Ahli
1. Plato (427–347 SM) Plato berpendapat, bahwa matematika itu adalah identik dengan filsafat untuk andal pikir, walaupun mereka mengatakan bahwa matematika harus dipelajari untuk keperluan lain. Objek matematika ada di dunia faktual, tetapi terpisah dari kecerdikan. Ia mengadakan perbedaan antara aritmetika (teori bilangan) dan logistik (teknik berhitung) yang diharapkan orang. Belajar aritmetika berpengaruh positif karena secara tidak eksklusif memaksa yang berguru untuk belajar bilangan-bilangan absurd. Dengan demikian matematika ditingkatkan menjadi mental kegiatan dan mental abstrak pada objek-objek yang ada secara lahiriah, yang tentunya mempunyai representasi yang bermakna.
2. Aristoteles (348–322 SM) Aristoteles ikut berpendapat bahwa Ia memandang matematika merupakan salah satu dari tiga dasar yang membagi ilmu pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan fisik, matematika, dan teologi. Matematika didasarkan atas kenyataan yang dialami, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari eksperimen, observasi, dan abstraksi.
3. Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai “ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting”.
4. Andi Hakim Nasution (1982:12) Andi Hakim Nasution memaparkan defenisi Matematika lebih pada sisi bahasa dimana ia berpendapat bahwa, Istilah matematika berasal dari kata Yunani, mathein atau manthenein yang berarti mempelajari. Kata ini memiliki kekerabatan yang akrab dengan kata Sanskerta, medha atau widya yang mempunyai arti kepandaian, ketahuan, atau intelegensia. Dalam bahasa Belanda, matematika disebut dengan kata wiskunde yang berarti ilmu ihwal mencar ilmu (hal ini sesuai dengan arti kata mathein pada matematika).
5. Bertrand Russell berkata: “Matematika mampu didefinisikan sebagai subyek yang mana kita tidak pernah tau ihwal apa yang sedang kita bicarakan, maupun apa yang tidak kita katakan benar”.
6. Sujono (1988:5) Sujono mengemukakan beberapa pengertian matematika. Di antaranya, matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan wacana akal sehat yang logik dan perkara yang bekerjasama dengan bilangan. Bahkan dia mengartikan matematika sebagai ilmu bantu dalam menginterpretasikan berbagai pandangan gres dan kesimpulan.
6. Sumardyono (2004:28) Pada akhirnya Sumardyono memberikan klarifikasi secara umum definisi matematika yang mampu dideskripsikan sebagai berikut, di antaranya: Matematika sebagai struktur yang terorganisir. Matematika merupakan suatu berdirian struktur yang terorganisir. Sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen, yang meliputi aksioma/postulat, pengertian pangkal/primitif, dan dalil/teorema (termasuk di dalamnya lemma (teorema pengantar/kecil) dan corolly/sifat). Matematika sebagai alat (tool). Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalam mencari solusi pelbagai perkara dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika sebagai acuan pikir deduktif. Matematika merupakan pengetahuan yang mempunyai contoh pikir deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif (umum). Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking). Matematika mampu pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal, seakan-akan matematika matematika memuat cara pembuktian yang sahih (valid), rumus-rumus atau hukum yang umum, atau sifat akal budi matematika yang sistematis.
Matematika sebagai bahasa artifisial. Simbol merupakan ciri yang paling menonjol dalam matematika. Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks. Matematika sebagai seni yang kreatif. Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ilham-ide dan contoh-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir yang kreatif.
Melalui penggunaan daypikir nalar dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan insan sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen.
Kini, matematika dipakai di seluruh dunia sebagai alat penting di banyak sekali bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan menciptakan penggunaan temuan-temuan matematika gres, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan.
Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan mudah yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan kemudian.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Mengenal Matematika | Pengertian Matematika"

Post a Comment