IBX5980432E7F390 Tersenyumlah Sayang, Jangan Bersedih, Allah Mencintaimu - Bahas Materi Sekolah

Tersenyumlah Sayang, Jangan Bersedih, Allah Mencintaimu

Sahabatku, hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian karena cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dengan masalah yang tidak disukainya atau perkara yang menyenangkannya.

Muslimah menangis
Bila engkau memandang segalanya dari Tuhanmu.
Yang menciptakan segalanya.
Yang menimpakan ujian.
Yang mengakibatkan sakit hatimu.
Yang membuat keinginanmu terhalang.
Serta menyusahkan hidupmu.
Pasti akan damailah hatimu.
Karena masakan Allah sengaja mentakdirkan segalanya.
Untuk sesuatu yang tidak akan sia-sia.
Bukan lantaran Allah tidak tahu derita hidupmu.
Ataupun retaknya hatimu.
Tapi mungkin itulah yang dia mau, lantaran beliau tahu.
Dengan beginilah hatimu akan menjadi lebih lunak.
Mudah untuk dekat dan erat denganNya”

Kisah Sang Cangkir Cantik

Kisah cangkir manis
Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang anggun. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah saya lihat,” ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa saya dulunya tidak anggun. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, saya hanyalah seonggok tanah liat yang tidak memiliki kegunaan. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar saya ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar saya hingga saya merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih jelek lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan saya hingga dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah masbodoh saya diberikan kepada seorang perempuan muda dan ia mulai mewarnai saya. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia menyampaikan saya kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis saya berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan cuek.

Setelah benar-benar hambar, seorang perempuan bagus mengangkatku dan menempatkan aku dekat beling. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, lantaran di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu anggun. Semua kesakitan dan penderitaanku yang kemudian menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Sahabatku, itulah kehidupan di dunia. Dalam kehidupan ini adakalanya kita mencicipi manisnya hidup dan adakalanya kita merasakan pahitnya cobaan kehidupan. Tatkala kita ditimpa aneka macam cobaan, kita seolah-olah mengeluh terhadap apa yang menimpa kita. Tapi dibalik itu semua, sadarilah bahwa itu merupakan cara Allah untuk membuat kita berpengaruh, membuat kita lebih baik, membuat kita menjadi orang yang selalu tahu arti dari sebuah kehidupan.

Memang pada dikala itu tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata yang keluar. Tetapi inilah cara Allah membentuk kita dan inilah cara Allah mengubah kita biar menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan.

Sahabatku, yakinlah bahwa Allah akan senantiasa membimbing hambaNya yang taat kepadaNya menuju sesuatu yang lebih baik walaupun dengan jalan penuh derita , penuh tangis tapi kelak bila mengetahui hasil yang kita peroleh dari semua itu maka kita tidak akan menyesal sedikitpun atas semua penderitaan kita. Air mata kesedihan yang kita teteskan akan berganti dengan air mata kebahagiaan .

Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah menyayangi seorang hamba atau ingin membersihkannya, maka Allah memberi dan mencurahkan cobaan kepadanya. Maka apabila hamba itu berdoa dengan mengucapkan “Wahai Tuhanku”, Allah berfirman, “Labbaik wahai hamba-Ku. Tidaklah kau meminta sesuatu kepada-Ku, kecuali Aku memberikannya kepadamu. Adakalanya Aku menyegerakan untukmu dan adakalanya aku menjadikannya simpanan untukmu”. [HR. Ibnu Abid-Dunya]

Sahabatku, apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan berkecil hati, lantaran balasan dari apa yang sedang anda hadapi ialah kenyataan bahwa anda lebih baik, dan semakin anggun dalam kehidupan ini.

Tersenyumlah jikalaulau dirimu diuji
Tersenyumlah jikalau dirimu dilukai
Tersenyumlah jikalau dirimu disakiti
Tersenyumlah kalaulau dirimu dikhianati
Hanya sabar dan syukur yang menciptakan senyuman.

Ketika kamu tetap tersenyum, meskipun merasa sakit...
Ketika kau tetap memberi, meskipun tak pernah dibalas...
Ketika kamu tetap ceria, meskipun terluka...
Ketika kau tetap diam, meskipun perih...
Dan ketika kau senang, meskipun kehilangan...
Di situlah ketulusan hati sedang diuji...
Kesedihan mengajarkan wacana indahnya kebahagiaan...
Seperti juga sakit, mengajarkan tentang nikmatnya sehat...
Dan apabila sakit, Allah SWT yang menyembuhkannya...
Seringkali kita berputus asa tatkala menerima kesulitan atau cobaan.
Padahal Allah SWT telah memberi komitmen bahwa di balik kesulitan ada akomodasi, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat...

Tidak ada yang baka di dunia ini, begitupun kesedihan. Bukankah kehidupan ini bagaikan sebuah roda berputar ? Ada masa tiba dan ada periode pergi.
Senang dan susah, sedih dan bangga yaitu sebuah ritme kehidupan.
Yang datang silih berganti, serta mustahil dihindari.
Bersenang-senanglah dikala susah, bergembiralah manakala sedih.
Mungkin esok lusa engkau akan bertemu dengan kesenangan dan kegembiraan.
Bila dirimu tidak mampu melupakan saat-saat sedih dan murung, maka cobalah bersahabat dengannya.
Dikala engkau sanggup mengambil makna darinya.
Saat itu kau akan bersyukur.
Betapa indahnya hari-harimu yang telah lalu, betapapun pahitnya.
Ia adalah obat bagimu, sebuah penawar kehidupanmu.
Yang dengannya engkau menikmati manisnya keyakinan...
Sesuatu yang awalnya pahit yang akibatnya berbuah manis.
Bila kau berduka cita mengacalah pada lubuk hati.
Disana kau akan menemui bahwa sebenarnya,
engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri...
Dibalik tangis itu ada kebahagiaan.
Dibalik tangis itu ada senyuman..
Dibalik tangis itu ada anugerah...
Alangkah terhormatnya hati yang luka.
Yang bisa menyanyikan lagu kebahagiaan dengan hati yang bangga...

Hikmah dan sikap bijaksana merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya, sebagaimana Firman-Nya (Artinya) :"Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang mampu mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang akil." (QS. Al Baqarah: 269)

"Bersabarlah, dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan santunan dari Allah." (QS. An-Nahl : 127)
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (QS. Ath Tholaq: 3).

Bangkitlah sahabatku, tersenyumlah... jangan kau biarkan jiwamu terpuruk ataupun lupa dengan sang pencipta dengan segala coba'an-Nya, entah itu berupa kesenangan ataupun kesulitan. Kegagalan juga suatu coba'an.. ingatlah kita manusia hanya merancang. Tuhanlah yang memilih.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang yang tabah dalam menghadapi setiap ketentuan-Mu. Jadikanlah kami sebagai hamba-Mu yang selalu bertawakkal dan bergantung kepada-Mu ...

Sumber : https://qolbussalam.wordpress.com/2010/12/11/dongeng-sang-cangkir-cantik/

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Tersenyumlah Sayang, Jangan Bersedih, Allah Mencintaimu"

Post a Comment