Debat Membuat Pagar
Tiga orang ilmuwan sedang terlibat perdebatan serius. Mereka yaitu seorang insinyur andal mesin, fisikawan, dan matematikawan. Mereka berusaha untuk memagari sebidang tanah yang akan dijadikan sangkar ayam. Permasalahannya ialah mereka hanya memiliki sedikit material untuk menciptakan pagar itu.
Sang insinyur menjadi orang pertama yang memiliki ilham. Dia mengambil sedikit bahan kemudian menciptakan sangkar berbentuk persegi. Dalam pemikirannya, itu adalah solusi terbaik.
“Tidak, tidak!” kata sang fisikawan, “saya mempunyai solusi lebih anggun!” Dia mengambil pagarnya dan menciptakannya berbentuk bundar. Kemudian beliau memperlihatkan bahwa bentuk semacam itu mempunyai kemungkinan ruang terbesar dengan material yang tersedia.
Lalu giliran sang matematikawan yang berbicara kini. “Tidak, tidak, tidak… Ada solusi yang lebih anggun dari itu!” Dengan menunjukkan wajah yang kegirangan, ia segera memperlihatkan idenya itu. Dia mulai membuat pagar di sekeliling tubuhnya, lalu berkata:
“Saya mendefinisikan diri aku, pada posisi berada di luar pagar.”
Sang insinyur menjadi orang pertama yang memiliki ilham. Dia mengambil sedikit bahan kemudian menciptakan sangkar berbentuk persegi. Dalam pemikirannya, itu adalah solusi terbaik.
“Tidak, tidak!” kata sang fisikawan, “saya mempunyai solusi lebih anggun!” Dia mengambil pagarnya dan menciptakannya berbentuk bundar. Kemudian beliau memperlihatkan bahwa bentuk semacam itu mempunyai kemungkinan ruang terbesar dengan material yang tersedia.
Lalu giliran sang matematikawan yang berbicara kini. “Tidak, tidak, tidak… Ada solusi yang lebih anggun dari itu!” Dengan menunjukkan wajah yang kegirangan, ia segera memperlihatkan idenya itu. Dia mulai membuat pagar di sekeliling tubuhnya, lalu berkata:
“Saya mendefinisikan diri aku, pada posisi berada di luar pagar.”
0 Komentar Untuk "Debat Membuat Pagar"
Post a Comment