Model Pembelajaran Role Playing
A. Pengertian Model
Pembelajaran Role Playing
Menurut Uno (2007:
26) Role
Playing ialah suatu model pembelajaran yang
bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna
diri (jati diri) di dunia
sosial dan memecahkan masalah duduk perkara dengan kontribusi kelompok. Artinya melalui bermain peran siswa belajar memakai konsep peran,
menyadari adanya kiprah-peran yang berbeda memikirkan perilaku dirinya dan
perilaku orang lain”.
Sedangkan berdasarkan Jill Hadfield (Agus, 2012), Role Playing atau bermain peran ialah
sejenis permainan gerak yang di dalamnya ada tujuan, hukum dan sekaligus
melibatkan unsur bahagia.
Esensi role
playing yaitu keterlibatan partisipan dan peneliti dalam situasi
permasalahan dan adanya keinginan untuk memunculkan resolusi hening serta
memahami apa yang dihasilkan dari keterlibatan langsung ini. Role playing berfungsi untuk (1)
mengeksplorasi perasaan siswa, (2) mentransfer dan mewujudkan pandangan
mengenai sikap, nilai, dan persepsi siswa, (3) membuatkan skill pemecahan
masalah dan tingkah laku, dan (4) mengeksplorasi materi pelajaran dengan cara
yang berbeda (Miftahul Huda, 2013: 115-116).
Uno (2007: 26) menyatakan bahwa keberhasilan
model pembelajaran melalui role playing
tergantung pada kualitas permainan peran (enactment)
yang diikuti dengan analisis terhadapnya”. Di samping itu, tergantung pula pada
persepsi siswa tentang peran yang dimainkan terhadap situasi yang konkret (real life situation). Sedangkan Santoso (Agus, 2012) mengatakan
bahwa “model role playing adalah suatu cara penguasaan materi-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Hamalik (2004: 214) mengemukakan bahwa model bermain peran (role playing) ialah model
pembelajaran dengan cara menyampaikan peran-peran tertentu kepada siswa dan
mendramatisasikan peran tersebut ke dalam sebuah pentas. Bermain peran (role playing) adalah salah satu model pembelajaran interaksi sosial yang menyediakan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan acara-kegiatan belajar secara aktif
dengan personalisasi. Oleh
karena itu, lebih lanjut Hamalik (2004:
214) mengemukakan bahwa bentuk pengajaran role playing
memberikan pada siswa seperangkat/serangkaian situasi-situasi berguru dalam
bentuk keterlibatan pengalaman bergotong-royong yang dirancang oleh guru.
B. Sintaks
Model Pembelajaran Role Playing
Sintaks model pembelajaran role playing ada sembilan sebagai
berikut:
Tahap 1: Pemanasan Suasana
Kelompok
1. Guru mengidentifikasi
dan memaparkan kasus
2. Guru menjelaskan
masalah
3. Guru menafsirkan
masalah
4. Guru menjelaskan role playing
Tahap 2: Seleksi Partisipan
1. Guru menganilisis kiprah
2. Guru menentukan pemain
(siswa) yang akan melaksanakan peran
Tahap 3: Pengaturan Setting
1. Guru mengatur sesi-sesi
peran
2. Guru menegaskan kembali
tentang kiprah
3. Guru dan siswa
mendekati situasi yang bermasalah.
Tahap 4: Persiapkan Pemilihan Siswa sebagai Pengamat
1. Guru dan siswa
memutuskan apa yang akan dibahas.
2. Guru menyampaikan tugas
pengamatan terhadap seorang siswa.
Tahap 5: Pemeranan
1. Guru dan siswa memulai role playing
2. Guru mengukuhkan role playing
3. Guru menyudahi role playing.
Tahap 6: Diskusi dan
Evaluasi
1. Guru dan siswa mereview pemeranan (kejadian,
posisi kenyataan)
2. Guru mendiskusikan fokus-fokus utama
3. Guru berbagi pemain filman selanjutnya.
Tahap 7: Pemeranan
Kembali
1. Guru dan siswa memainkan kiprah yang berbeda.
2. Guru memberi masukan atau alternatif
perilaku dalam langkah selanjutnya.
Tahap 8: Diskusi dan
Evaluasi
1. Dilakukan sebagaimana
pada tahap 6
Tahap 9: Sharing dan
Generalisasi Pengalaman
1. Guru menghubungkan situasi yang diperankan
dengan kehidupan di dunia konkret masalah-masalah lain yang mungkin muncul.
2.
Guru menjelaskan prinsip umum dalam tingkah laku
Langkah-langkah
model pembelajaran role playing yaitu:
1. Guru menyusun/menyiapkan
skenario yang akan ditampilkan;
2. Menunjuk beberapa siswa
untuk mempelajari skenario dua hari sebelum KBM;
3. Guru membentuk kelompok
siswa yang anggotanya lima orang;
4. Memberikan penjelasan
tentang kompetensi yang ingin dicapai;
5. Memanggil para siswa
yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan;
6. Masing-masing siswa
duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario
yang sedang di peragakan;
7. Setelah akhir
dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk
membahas;
8. Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil kesimpulannya;
9. Guru menyampaikan
kesimpulan secara umum;
10. Evaluasi;
11. Penutup.
C. Kelebihan
dan kekurangan Model Pembelajaran Role
Playing
Kelebihan Model
Pembelajaran role playing adalah:
1. Menarik perhatian siswa
karena kasus-masalah sosial berguna bagi mereka;
2. Bagi siswa berperan
seperti orang lain, dia mampu merasakan perasaan orang lain, mengakui pendapat
orang lain itu, saling pengertian, tenggang rasa, dan toleransi;
3. Melatih siswa untuk
mendesain inovasi;
4. Berpikir dan bertindak
kreatif;
5. Memecahkan kasus yang
dihadapi secara realistis lantaran siswa mampu menghayatinya;
6. Mengidentifikasi dan
melakukan penyelidikan;
7. Menafsirkan dan
mengevaluasi hasil pengamatan;
8. Merangsang perkembangan
kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan perkara yang dihadapi dengan sempurna;
9. Dapat membuat pendidikan
sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia;
10. Siswa bebas mengambil
keputusan dan berekspresi secara utuh;
11. Dapat berkesan dengan
kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan pengalaman yang
menyenangkan yang sulit untuk dilupakan;
12. Sangat menarik bagi
siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias;
13. Membangkitkan gairah
dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan
kesetiakawanan sosial yang tinggi.
Kekurangan-kekurangan
tersebut di antaranya:
1. Beberapa pokok bahasan
sangat sulit untuk menerapkan model ini;
2. Guru harus memahami
betul langkah-langkah pelaksanaannya, jika tidak mampu mengacaukan
pembelajaran;
3. Memerlukan alokasi waktu
yang lebih lama;
4. Kebanyakan siswa
yang ditunjuk sebagai
pemeran merasa malu
untuk memerankan suatu adegan tertentu
0 Komentar Untuk "Model Pembelajaran Role Playing"
Post a Comment