Kemampuan Berpikir Kritis
Menurut Peter Reason berpikir (thinking) yaitu proses
mental seseorang yang lebih dari sekadar mengingat (remembering) dan
memahami (comprehending). Menurut Reason, mengingat dan memahami lebih
bersifat pasif daripada berpikir (thinking).
Definisi berpikir kritis berdasarkan Hassoubah Berpikir kritis yaitu
kemampuan memberi alasan secara terorganisasi dan mengevaluasi kualitas
suatu alasan secara sistematis.
Menurut Ennis berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan
reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan perihal apa yang harus
dipercayai atau dilakukan. Sedangkan menurut Chance berpikir kritis ialah
kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan,
mempertahankan pendapat, menciptakan perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi
argumen dan memecahkan kasus.
Kemampuan Berpikir Kritis adalah kemampuan menggunakan logika
untuk menciptakan, menganalisis mengevaluasi serta mengambil keputusan ihwal apa
yang diyakini dan dilakukan.
Seseorang yang berpikir kritis akan mengkaji ulang
apakah iktikad dan pengetahu-an yang dimiliki atau dikemukakan orang lain
logis atau tidak. Demikian juga seorang yang berpikir kritis tidak akan menelan
begitu saja kesimpulan-kesimpulan atau hipotesis yang dikemukakan dirinya
sendiri atau orang lain.
Seorang pemikir kritis mempunyai sejumlah karakteristik
sebagai berikut:
1. Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan kasus
penting, merumuskannya dengan terperinci dan teliti
2. Memunculkan ilham-ide baru yang berkhasiat dan relevan untuk
melakukan peran. Pemikiran kritis memiliki peran penting untuk menilai manfaat
ide-ide baru, memilih pandangan baru-ide yang terbaik, atau memodifikasi wangsit-ide jika
perlu
3. Mengumpulkan dan menilai informasi-informasi yang relevan,
dengan memakai gagasan absurd untuk menafsirkannya dengan efektif
4. Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan yang besar lengan berkuasa, bukti
yang kuat, dan mengujinya dengan memakai kriteria dan standar yang relevan.
5.
Berpikir terbuka dengan memakai berbagai alternatif sistem anutan,
sembari mengenali, menilai, dan mencari korelasi- hubungan antara semua asumsi,
implikasi, akhir-akibat praktis
6. Mampu mengatasi kebingungan, sanggup membedakan antara fakta,
teori, opini, dan iman
7. Mengkomunikasikan dengan efektif kepada orang lain dalam upaya
menemukan solusi atas kasus-masalah kompleks, tanpa terpengaruh oleh
pemikiran orang lain tentang topik yang bersangkutan
8. Jujur terhadap diri sendiri, menolak manipulasi, memegang
kredibilitas dan integritas ilmiah, dan secara intelektual independen,
imparsial, netral Mengembangkan
sifat berpikir kritis.
Melatih berpikir kritis maka seorang perlu menyadari dan
menghindari adanya kecenderungan untuk melakukan kesalahan-kesalahan yang
menyebabkan orang tidak berpikir kritis, antara lain sebagai berikut:
1. Dalam suatu argumen
terlalu mengeneralisasi posisi atau keadaan. Sebagai contoh, dalam suatu
argumen terdapat kecenderungan untuk menduga semua orang tahu, padahal tidak
setiap orang tahu. Demikian juga menduga semua orang tidak tahu, padahal ada
orang yang tahu. Pemikir kritis berhati-hati dalam menggunakan kata “semua”,
atau “setiap”. Lebih aman memakai kata “sebagian besar”, atau “beberapa”.
2. Menyangka
bahwa setiap orang memiliki bias (keberpihakan) di bawah sadar, kemudian
mempertanyakan pemikiran refleksif yang dilakukan orang lain. Pemikir kritis
harus bersedia untuk menerima kebenaran argumen orang lain. Perdebatan wacana
argumen bisa saja menarik, tetapi tidak selalu berarti bahwa argumen sendiri
benar.
3. Mengadopsi
pendapat yang ego-sensitif. Nilai-nilai, emosi, keinginan, dan pengalaman
seorang mempengaruhi doktrin dan kemampuan orang untuk memiliki pedoman
yang terbuka. Pemikir kritis harus menying-kirkan kesalahan ini dan
mempertimbangkan untuk mendapat berita dari luar
4. Mengingat
kembali kepercayaan lama yang dipercaya dengan kuat tetapi sekarang dittolak
5. Kecenderungan
untuk berpikir kelompok, suatu keadaan di mana iktikad seorang dibentuk oleh
pemikiran orang-orang diseki-tarnya ketimbang apa yang beliau sendiri alami atau
saksikan.
Indikator
Berpikir Kritis Menurut Ennis
No
|
Kelompok
|
Indikator
|
Sub Indikator
|
1
|
Memberikan
penjelasan sederhana
|
Memfokuskan
pertanyaan
|
a. Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan
b. Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk
mempertimbangkan kemungkinan balasan
c. Menjaga kondisi berpikir
|
Menganalisis
argumen
|
a. Mengidentifikasi kesimpulan
b. Mengidentifikasi kalimat-kalimat pertanyaan
c. Mengidentifikasi kalimat-kalimat bukan pertanyaan
d. Mengidentifikasi dan menangani suatu ketidaktepatan
e. Melihat struktur dari suatu argument
f. Membuat ringkasan
|
||
Bertanya
dan menjawab pertanyaan
|
a. Memberikan klarifikasi sederhana
b. Menyebutkan teladan
|
||
2
|
Membangun
keterampilan dasar
|
Mempertimbangkan
apakah sumber kredibilitas atau tidak
|
a. Mempertimbangkan keahlian
b. Mempertimbangkan kemenarikan konflik
c. Mempertimbangkan kesesuaian sumber
d. Mempertimbangkan reputasi
e. Mempertimbangkan penggunaan mekanisme yang tepat
f. Mempertimbangkan risiko untuk reputasi
g. Kemampuan untuk memberikan alasan
h. Kebiasaan berhati-hati
|
Mengobservasi
dan mempertimbangkan laporan observasi
|
a. Melibatkan sedikit dugaan
b. Menggunakan waktu yang singkat antara observasi dan laporan
c. Melaporkan hasil observasi
d. Merekam hasil observasi
e. Menggunakan bukti-bukti yang benar
f. Menggunakan akses yang baik
g. Menggunakan teknologi
h. Mempertanggungjawabkan hasil observasi
|
||
3
|
Menyimpulkan
|
Mendeduksi
dan mempertimbangkan hasil deduksi
|
a. Siklus logika Euler
b. Mengkondisikan logika
c. Menyatakan tafsiran
|
Menginduksi
dan mempertimbangkan hasil induksi
|
a. Mengemukakan hal yang umum
b. Mengemukakan kesimpulan dan hipotesis
c. mengemukakan hipotesis
d. merancang eksperimen
e. menarik kesimpulan sesuai fakta
f. menarik kesimpulan dari hasil menyelidiki
|
||
Membuat
dan menentukan hasil pertimbangan
|
a. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan latar
belakang fakta-fakta
b. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan balasan
c. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan
penerapan fakta
d. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan keseimbangan dan
perkara
|
||
4
|
Memberikan
penjelasan lanjut
|
Mendefinisikan
istilah danmempertimbangkan suatu definisi
|
a. Membuat bentuk definisi
b. Pendekatan menciptakan definisi
c. bertindak dengan menyampaikan penjelasan lanjut
d. mengidentifikasi dan menangani ketidakbenaran yg disengaja
e. Membuat isi definisi
|
Mengidentifikasi
asumsi-asumsi
|
a. Penjelasan bukan pernyataan
b. Mengonstruksi argument
|
||
5
|
Mengatur pendekatan
dan strategi
|
Menentukan
suatu tindakan
|
a. Mengungkap masalah
b. Memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin
c. Merumuskan solusi alternatif
d. Menentukan tindakan sementara
e. Mengulang kembali
f. Mengamati penerapannya
|
Berinteraksi
dengan orang lain
|
a. Menggunakan argument
b. Menggunakan pendekatan logika
c. Menggunakan pendekatan retorika
d. Menunjukkan posisi, orasi, atau goresan pena
|
Selanjutnya Fisher menekankan indikator keterampilan berpikir kritis yang
penting, meliputi:
1. Menyatakan kebenaran pertanyaan atau pernyataan
2. Menganalisis pertanyaan atau pernyataan;
3. Berpikir logis;
4. Mengurutkan, contohnya secara temporal, secara logis, secara karena
akibat;
5. Mengklasifikasi, contohnya gagasan objek-objek;
6. Memutuskan, contohnya apakah cukup bukti;
7. Memprediksi (termasuk membenarkan prediksi);
8. Berteori;
9. Memahami orang lain dan
dirinya.
0 Komentar Untuk "Kemampuan Berpikir Kritis"
Post a Comment