Model Pembelajaran Pendekatan Aptitute-Treatment Integration (ATI)
A. Hakikat Dan Pengertian Model Pendekatan ATI
Secara subtantif dan teoritik “ Aptitude- Treatment-Interaction” (ATI) dapat diartikan sebagai suatu konsep pendekatan yang memilik sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang efektif digunakan untuk individu tertentu sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Pengertian ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan snow. (1989) sebagai berikut :
Aptitude treatment interaction (ATI) the concpt that interaction taktikes (treatment) are more or less effective for particular individuals depending upon their specipfict abilities As a teoritical frame work . ATI suggest that optimala learning regalt when the instruction is exactly matched to the aptitude the learness”. Hal ini berarti bahwa dipandang dari sudut pembelajaran (teoritik) ATI approach merupakan sebuah konsep (model) yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang sedikit banyaknya mangkus (efektif) dipakai untuk siswa tertentu sesuai dengan karakteristik kemampuannya. Didasri oleh asumsi bahwa optimalisasi prestasi akademik / hasil belajar dapat dicapai melalui adaptasi antara pembelajaran (treatment) dengan perbedaan kemampuan (aptitude ) siswa.
Pernyataan snow diatas menggambarkan adanya korelasi timabal balik antara hasil berguru yang diperoleh siswa dengan pengaturan kondisi pembelajaran. Hal ini berarti bahwa prestasi akademik / hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh kondisis pembelajaran yang dikembangkan oleh guru dikelas. Dengan demikian secara implisit berarti bahwa semakin cocok perlakuan metode pembelajaran (trreatmenr) yang diterapkan guru dengan perbedaan kemampuan (Aptitude) siswa makin optimal hasil belajara yang dicapai. Berdasrkan pengertian-pengertian yang dikemukakan diatas mampu diperoleh beberapa makna esessnsialdari ATI approach, sebagai berikut :
Dengan demikian bahwa tujuan utama pengembangan model pendekatan ATI yaitu terciptanya optimalisasi prestasi akademik/hasil belajar. Melalu penyesuaian pembelajran (treatment) dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa.
Agar tingkat keberhailan (efektifitas) pengembangna model pendekatan ATI mampu dicapai dengan baik , maka dalam implementasinya perlu diperhatikan beberapa prinsip yang dikemukakan Snow (1996) sebagai berikut :
B. Spesifikasi Model Pendekatan ATI
Aptitude- Treatment-Interaction (ATI) approach merupakan sebuah model pendekatan dalam pembelajaran yang berupaya sedemikian rupa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa, dalam rangka mengoptimalkan prestasi akademik/hasil belajar (cronbath & Snow 1999) pendekatan ini dikembangkan berdasrkan perkiraan bahwa “optimalisasi prestsi akademik / hasil mencar ilmu dapat dicapai melalu penyesuaian antara pembelajaran (treatment) dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa (snow 1999). Model pendekatan Aptitude treatment interaction (ATI)yang akan dikembangkan dalam pembelajarna IPS melalui penelitian research and development ini dirancang dengan spesifikasi khusus, terdiri dari empat tahapan sebagai berikut:
1. Treatment Awal
Pemberian perlakuan treatment awal pada siswa dengan menggunakan aptitude testing, perlakuan pertama ini dimaksudkan untuk memilih dan menetapakan pembagian terstruktur mengenai kelompok siswa berdasrkan tingkat kemampuan (aptitude ability), dan sekaliguss juga untuk mengetahui potesi kemapuan masing-masing siswa dalam menghadpai berita/ pengetahuan ataupun kemampuan yang baru.
2. Pengelompokan Siswa
Pengelompokan siswa yang didasrkan pada hasil aptitude testing. Siswa didalam kelas diklasisfikasikan menjadi tiga kelompok yan gterdiri dari yang berkemapuan tinggi, sedang dan rendah. Bloom dan Gagne (1997 & 1982) menyebutkan pengelompokan itu dengan cepat sedang dan lambat.
3. Memberikan Perlakuan
Kepada masing-masing kelompok diberikan perlakuan (treatment) yang dipandang sesuai dengan karakteristiknya. Dalam pendekatan ini kepada siswa yang berkemampuan “tinggi” diberikan perlakuan (treatment) berupa self learning melalui modul. Siswa yang memiliki kemampuan “sedang” diberikan pembelajaran secara konvensional atau regular teaching. Sedangkan kelompok siswa yang berkemampuan “rendah” diberikan perlakuan (treatment) dalam bentuk regular teaching + tutorial. Cara mampu diberikan oleh guru IPS sendiri atau oleh para tutor dan mentor yang sudah mendapat petunjuk dan bimbingan dari guru.
4. Achievement Test
Diakhir setiap pelaksanaan, uji coba dilakukan dalam penilaian prestasi akademik/hasil berguru sesudah diberikan perlakuan (treatment) pembelajaran kepada masing-masing kelompok yang senuai dengan kemampuan siswa (tinggi sedang dan rendah) melalui beberapa kali uji coba dan perbaikan serta revisi (dalam rentang waktu yang sudah di jadwalkan), diadakan achievement test untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap apa yang sudah dipelajarinya.
C. Implementasi Model Pendekatan ATI
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangnan (research an development) ini meskipun model pendekatan ATI belum memiliki langkah-langkah atau teladan baku dalam pengembangannya tapi langkah atau teladan yang akan dikembangkan dalam studi ini dapoat diadopsi dari beberapa kajian dan studi yang dilakukan para peneliti terdahulu, seperti dari penelitian an aptitude-treatment interaction approach to transfer within training oleh A.M. Suilivan (1964), yang dilakukan pusat riset angkatan udara AS, studi wacana mulut and spatial abilities in relation to the cognitive demands of diferent kinds of illustrations in text materials oleh Gusstaffson & Harnguist (1977) di gote bord, swedia.
Berdasarkan kajian dan studi terhadap penelitianpenelitian yang telah dikemukakana diatas serta berpegang pada prinsip-prinsip model pendekatan ATI yang ada, maka mampu di adpatasi beberapa langkah yang mampu dikembangkan :
Secara subtantif dan teoritik “ Aptitude- Treatment-Interaction” (ATI) dapat diartikan sebagai suatu konsep pendekatan yang memilik sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang efektif digunakan untuk individu tertentu sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Pengertian ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan snow. (1989) sebagai berikut :
Aptitude treatment interaction (ATI) the concpt that interaction taktikes (treatment) are more or less effective for particular individuals depending upon their specipfict abilities As a teoritical frame work . ATI suggest that optimala learning regalt when the instruction is exactly matched to the aptitude the learness”. Hal ini berarti bahwa dipandang dari sudut pembelajaran (teoritik) ATI approach merupakan sebuah konsep (model) yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang sedikit banyaknya mangkus (efektif) dipakai untuk siswa tertentu sesuai dengan karakteristik kemampuannya. Didasri oleh asumsi bahwa optimalisasi prestasi akademik / hasil belajar dapat dicapai melalui adaptasi antara pembelajaran (treatment) dengan perbedaan kemampuan (aptitude ) siswa.
Pernyataan snow diatas menggambarkan adanya korelasi timabal balik antara hasil berguru yang diperoleh siswa dengan pengaturan kondisi pembelajaran. Hal ini berarti bahwa prestasi akademik / hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh kondisis pembelajaran yang dikembangkan oleh guru dikelas. Dengan demikian secara implisit berarti bahwa semakin cocok perlakuan metode pembelajaran (trreatmenr) yang diterapkan guru dengan perbedaan kemampuan (Aptitude) siswa makin optimal hasil belajara yang dicapai. Berdasrkan pengertian-pengertian yang dikemukakan diatas mampu diperoleh beberapa makna esessnsialdari ATI approach, sebagai berikut :
- ATI approach merupaka suatu konsep atau model yang berisikan sejumlah taktik pembelajaran (treatment)yang efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa.
- sebagai sebuah kerangka teorotik ATI approach berasumsi bahwa optimalisasi prestasi akademik? Hasil mencar ilmu akan tercipta jikalau man perlakuan-perlakuan (treatment) dalam pembelajran diadaptasi sedemikian rupa dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa.
- terdapat hubungan timbala balik antara prestasi akademik /jasil berguru yang diperoleh siswa (achievment) terhgantiung kepada bagaimana kondisi pembelajaran yang dikembangkan guru dikelas (treatment).
Dengan demikian bahwa tujuan utama pengembangan model pendekatan ATI yaitu terciptanya optimalisasi prestasi akademik/hasil belajar. Melalu penyesuaian pembelajran (treatment) dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa.
Agar tingkat keberhailan (efektifitas) pengembangna model pendekatan ATI mampu dicapai dengan baik , maka dalam implementasinya perlu diperhatikan beberapa prinsip yang dikemukakan Snow (1996) sebagai berikut :
- Bahwa interksi antara kemampuan (aptitude) dan perlakuan (treatment) pembelajran berlangsung didalam teladan yang kompleks dan senantiasa dipengaruhi oleh variable-variabel peran/jabatan dan situasi.
- Bahwa lingkungan belajar yang sangan struktur cocok bagi siswa yang memilik kemapuan rendah, sedangkan lingkungan pembelajaran yang kurang terstruktur fleksibel lebih pas untuk siswa yang pintar.
- Bahwa bagi siswa yang memilik rasa percaya diri kurang atau sulit dalam beradaptasi, cenderung mencar ilmunya akan lebih baik bila berada dalam lingkungan belajar yang sanga tertstruktur. Sebaliknya bagi siswa yang tidak pencemas atau memilik rasa percaya diri tinggi (independent) mencar ilmunya akan lebih baik dalam situasi pembelajaran yang agak longgar (fleksibel).
B. Spesifikasi Model Pendekatan ATI
Aptitude- Treatment-Interaction (ATI) approach merupakan sebuah model pendekatan dalam pembelajaran yang berupaya sedemikian rupa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa, dalam rangka mengoptimalkan prestasi akademik/hasil belajar (cronbath & Snow 1999) pendekatan ini dikembangkan berdasrkan perkiraan bahwa “optimalisasi prestsi akademik / hasil mencar ilmu dapat dicapai melalu penyesuaian antara pembelajaran (treatment) dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa (snow 1999). Model pendekatan Aptitude treatment interaction (ATI)yang akan dikembangkan dalam pembelajarna IPS melalui penelitian research and development ini dirancang dengan spesifikasi khusus, terdiri dari empat tahapan sebagai berikut:
1. Treatment Awal
Pemberian perlakuan treatment awal pada siswa dengan menggunakan aptitude testing, perlakuan pertama ini dimaksudkan untuk memilih dan menetapakan pembagian terstruktur mengenai kelompok siswa berdasrkan tingkat kemampuan (aptitude ability), dan sekaliguss juga untuk mengetahui potesi kemapuan masing-masing siswa dalam menghadpai berita/ pengetahuan ataupun kemampuan yang baru.
2. Pengelompokan Siswa
Pengelompokan siswa yang didasrkan pada hasil aptitude testing. Siswa didalam kelas diklasisfikasikan menjadi tiga kelompok yan gterdiri dari yang berkemapuan tinggi, sedang dan rendah. Bloom dan Gagne (1997 & 1982) menyebutkan pengelompokan itu dengan cepat sedang dan lambat.
3. Memberikan Perlakuan
Kepada masing-masing kelompok diberikan perlakuan (treatment) yang dipandang sesuai dengan karakteristiknya. Dalam pendekatan ini kepada siswa yang berkemampuan “tinggi” diberikan perlakuan (treatment) berupa self learning melalui modul. Siswa yang memiliki kemampuan “sedang” diberikan pembelajaran secara konvensional atau regular teaching. Sedangkan kelompok siswa yang berkemampuan “rendah” diberikan perlakuan (treatment) dalam bentuk regular teaching + tutorial. Cara mampu diberikan oleh guru IPS sendiri atau oleh para tutor dan mentor yang sudah mendapat petunjuk dan bimbingan dari guru.
4. Achievement Test
Diakhir setiap pelaksanaan, uji coba dilakukan dalam penilaian prestasi akademik/hasil berguru sesudah diberikan perlakuan (treatment) pembelajaran kepada masing-masing kelompok yang senuai dengan kemampuan siswa (tinggi sedang dan rendah) melalui beberapa kali uji coba dan perbaikan serta revisi (dalam rentang waktu yang sudah di jadwalkan), diadakan achievement test untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap apa yang sudah dipelajarinya.
C. Implementasi Model Pendekatan ATI
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangnan (research an development) ini meskipun model pendekatan ATI belum memiliki langkah-langkah atau teladan baku dalam pengembangannya tapi langkah atau teladan yang akan dikembangkan dalam studi ini dapoat diadopsi dari beberapa kajian dan studi yang dilakukan para peneliti terdahulu, seperti dari penelitian an aptitude-treatment interaction approach to transfer within training oleh A.M. Suilivan (1964), yang dilakukan pusat riset angkatan udara AS, studi wacana mulut and spatial abilities in relation to the cognitive demands of diferent kinds of illustrations in text materials oleh Gusstaffson & Harnguist (1977) di gote bord, swedia.
Berdasarkan kajian dan studi terhadap penelitianpenelitian yang telah dikemukakana diatas serta berpegang pada prinsip-prinsip model pendekatan ATI yang ada, maka mampu di adpatasi beberapa langkah yang mampu dikembangkan :
- Studi atau penelitian diawali dengan melaksanakan pengukuran kemampuan masing-masing siswa melalui test kemampuan (aptitude-testing).
- Membagi atau mengelelompokkan siswa menjadi tiga kelompok sesuai dengan penjabaran yang didapatkan dari hasi Aptitude testing.
- Melakukan test awal (pre test) untuk mengetahui entri behavior siswa dikelas secara keseluruhan
- Memberikan perlakuan (treatment) kepada masing-masing kelompok siswa (tinggi sedang dan rendah) dalam pembelajaran.
0 Komentar Untuk "Model Pembelajaran Pendekatan Aptitute-Treatment Integration (ATI)"
Post a Comment