IBX5980432E7F390 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif - Bahas Materi Sekolah

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif



Berikut ini perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif ditinjau dari beberapa hal:
1.  Teori
Penelitian kuantitatif merupakan penganut pedoman positivisme, yang perhatiannya ditujukan pada fakta-fakta tersebut. Artinya, pendekatan ini berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang positif.
Adapun penelitian kualitatif menganut aliran femnomenologis, yang menitik beratkan aktivitas penelitian ilmiah dengan jalan penguraian dan pemahaman atas tanda-tanda sosial yang diamatinya. Artinya, jika kita memakai pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsir berdasarkan pada budaya yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang sedang diteliti.

2.  Pendekatan
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, akal sehat, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang bekerjasama dengan  kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil balasan; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing.  Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih menyampaikan makna dalam relasinya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.

3.  Tujuan
Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif adalah mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada balasannya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”. Maksudnya, penelitian ini betujuan untuk menemukan ciri-ciri sifat dari fenomena, lalu dicari kekerabatan yang mendasarinya hingga menjadi sebuah teori yang terbentuk.
Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan kekerabatan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan  hasilnya. Artinya, penelitian ini betujuan untuk verifikasi teori dengan cara perantara pengujian hipotesis dengan teknik statistik,

4.  Desain
Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah/ berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan sebagai perkiraan untuk melakukan penelitan, oleh lantaran itu  desain harus bersifat fleksibel dan terbuka.
Adapun penelitian yang memakai pendekatan kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan bergotong-royong. Oleh lantaran itu, bila desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Contoh desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang mencakup diantaranya one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon four group design dan lain-lain.

5.  Analisis Data
Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akibatnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru, contoh dari model analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi, analisa komponensial, analisa tema kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded theory research).
Analisa dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang digunakan dan dilakukan setelah simpulan pengumpulan data secara tuntas dengan memakai sarana statistik, seakan-akan korelasi, uji t, analisa varian dan covarian, analisa faktor, regresi linear dll.nya.

6.  Data
Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa tanda-tanda-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seolah-olah foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada dikala penelitian dilakukan.
Sebaliknya penelitian yang memakai pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif/ angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variable-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal, ordinal, interval dan ratio.

7.  Sampel
Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih sample merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sample  teoritis dan tidak representatif.
Sedang pada pendekatan kuantitatif, jumlah sample  besar, lantaran hukum statistik mengatakan bahwa semakin sample besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sample yang besar, maka stratafikasi sample diperlukan . Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam melaksanakan penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sample yang sedang diteliti. Ciri lain yaitu penentuan jenis variable yang akan diteliti, acuan, penentuan variable yang mana yang ditentukan sebagai variable bebas, variable tergantung, varaibel moderat, variable antara, dan variabel kontrol. Hal ini dilakukan supaya peneliti dapat melakukan pengontrolan  terhadap variable pengganggu.

8.  Teknik
Jika peneliti memakai pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan akan menggunakan teknik observasi atau dengan melakukan observasi terlibat eksklusif, seakan-akan yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat langsung dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang digunakan ialah interview tertutup.
Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang digunakan akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam melakukan interview, biasanya diberlakukan interview terstruktur untuk menerima seperangkat data yang dibutuhkan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang dibutuhkan.

9.  Hubungan Peneliti
Dalam penelitian yang memakai pendekatan kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun didasarkan pada saling dogma. Dalam praktiknya, peneliti melakukan relasi dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sample itu manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan obyek penelitian.
Dalam penelitian yang memakai pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan ini seolah-olah kekerabatan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat objektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya  berjangka waktu pendek.

10.  Kelebihan Dan Kekurangan
Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu, reliabiltasnya dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala besar dan pada akibatnya hasil penelitian dapat tercemar dengan subyektifitas peneliti.
Pendekatan kuantitatif memunculkan kesulitan dalam mengontrol variable-variabel lain yang mampu besar lengan berkuasa terhadap proses penelitian baik secara langsung ataupun tidak eksklusif. Untuk menciptakan validitas yang tinggi juga dibutuhkan kecermatan dalam proses penentuan sample, pengambilan data dan penentuan alat analisanya.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif"

Post a Comment