Allah, Engkaulah Sebaik-baik Tempat Berharap
Muhasabah diri:
"Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kau pedihnya pengharapan supaya mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut semata biar ia kembali berharap kepada Allah SWT." (Imam Syafi'i).
Hari ini. Allah menunjukkan kepadaku bahwa mereka yang selama ini aku andalkan hanya sebatas insan. Manusia yang juga sama-sama terlalu ringkih untuk menjadi daerah bergantung.
Memang tidak mudah untuk bisa berharap sepenuhnya pada Allah. Tapi saya percaya dan yakin bahwa memang Allah lah satu-satunya dzat tempat untuk bersandar dan menggantungkan semua harapan. Karena Dialah yang paling mengetahui atas segala kebutuhan makhlukNya.
Sebuah refleksi
Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar, Allah beri saya kaktus berduri.
Aku minta kepada Allah hewan mungil elok, Allah beri aku ulat berbulu.
Aku sedih, kecewa, protes, mengapa Allah tidak adil padaku.
Namun kemudian...
Kaktus itu berbunga indah, bahkan sangat indah.
Dan ulat itupun tumbuh dan menjadi kupu-kupu yang cantik.
Itulah jalan Allah, indah pada waktunya.
Kadang kita sedih, kecewa, tapi jauh di atas segalanya Allah sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.
(Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung)
(Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecualli atas perlindungan Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung)
Jika berharap, berharaplah pada Allah.
Jika meminta, mintalah pada Allah.
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku". [QS Yusuf (12) : 86]
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jikalau kamu benar-benar orang yang beriman". (QS. Al-Maidah (5): 23)
Sahabatku yang sedang dirundung murung dan nestapa lantaran cinta.
Jangan sesekali kau bermain hati.
Jangan mencoba mencicipi cinta insan sebelum ijab kabul dilafadzkan.
Allah SWT berfirman:
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Al-Insyirah: 8).
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya
Semoga bermanfaat.
Pernah, aku jatuh cinta pada anak insan.
Aku sebut dia pangeran harapan.
Pernah, saya berharap pada sosoknya.
Dimana hadirnya, selalu kudamba.
Pernah aku rindu, serindu-rindunya...
Ketika namanya disebut, bergetarlah seluruh jiwa.
Aku sangat mengaguminya...
Karena dia begitu indah.
Akupun berpikir, tak kan mampu hidup tanpanya.
Jangankan berpisah raga, jauh sedetikpun aku tak mampu.
Aku menangis bila tak jumpa.
Hatiku sedih dan pilu, dikala tak ada kabar tentangnya.
Pernah juga aku merasa...
Hanya beliau yang mampu membuatku jatuh dan mencinta.
Aku semakin terlena menikmati cinta fana.
Aku sebut dia pangeran harapan.
Pernah, saya berharap pada sosoknya.
Dimana hadirnya, selalu kudamba.
Pernah aku rindu, serindu-rindunya...
Ketika namanya disebut, bergetarlah seluruh jiwa.
Aku sangat mengaguminya...
Karena dia begitu indah.
Akupun berpikir, tak kan mampu hidup tanpanya.
Jangankan berpisah raga, jauh sedetikpun aku tak mampu.
Aku menangis bila tak jumpa.
Hatiku sedih dan pilu, dikala tak ada kabar tentangnya.
Pernah juga aku merasa...
Hanya beliau yang mampu membuatku jatuh dan mencinta.
Aku semakin terlena menikmati cinta fana.
Ku jauh dan melupakan Dia karena ia.
Hingga remuk hatiku ini lantaran kelakuanku sendiri.
Pernah juga ku hampir mati...
Terdampar ku berhenti berharap.
Hingga ku sadari hitamnya luka ini.
Tapi tak sepenuhnya hitam.
Ada sesuatu dibalik pekatnya hitam.
Seperti pelangi yang muncul sesudah mendung dan hujan.
Ternyata, Allah telah menyampaikan pelajaran berharga dari beliau.
Terdampar ku berhenti berharap.
Hingga ku sadari hitamnya luka ini.
Tapi tak sepenuhnya hitam.
Ada sesuatu dibalik pekatnya hitam.
Seperti pelangi yang muncul sesudah mendung dan hujan.
Ternyata, Allah telah menyampaikan pelajaran berharga dari beliau.
Manusia yang selalu ku puja.
Jiwa yang ku cinta sebelum waktunya.
Jiwa yang ku cinta sebelum waktunya.
Hatiku seakan-akan ditekan hingga remuk tak berbentuk.
Nadiku seolah berhenti berdenyut.
Saat dia menghilang dan tak kulihat sedikitpun bayangannya.
Nadiku seolah berhenti berdenyut.
Saat dia menghilang dan tak kulihat sedikitpun bayangannya.
Ooh...ternyata aku salah.
Ternyata aku terbelakang.
Ku gantungkan segala harapan itu pada manusia.
Sesosok jiwa yang pasti berubah-rubah hatinya.
Aku benar-benar tersadar akan akhir hidup imanku.
Yang telah dibutakan sendiri oleh cintaku.
Cinta kepada makhlukNya.
Yang perlahan membuatku jauh dari menyayangiNya.
Kini ku tak ingin sedikitpun membagi perhatianku.
Ku ingin mencurahkan segalanya padaMu Rabbku.
Sebelum nanti, Allah menyatukan hatiku dengan beliau.
Iyaaa...dia.
Dia yang telah dituliskan untukku.
Sejak dari 50.000 tahun yang kemudian.
Sebelum bumi ini diciptakan.
Dialah cinta sejatiku, pangeranku, jodohku.
Ternyata aku terbelakang.
Ku gantungkan segala harapan itu pada manusia.
Sesosok jiwa yang pasti berubah-rubah hatinya.
Aku benar-benar tersadar akan akhir hidup imanku.
Yang telah dibutakan sendiri oleh cintaku.
Cinta kepada makhlukNya.
Yang perlahan membuatku jauh dari menyayangiNya.
Kini ku tak ingin sedikitpun membagi perhatianku.
Ku ingin mencurahkan segalanya padaMu Rabbku.
Sebelum nanti, Allah menyatukan hatiku dengan beliau.
Iyaaa...dia.
Dia yang telah dituliskan untukku.
Sejak dari 50.000 tahun yang kemudian.
Sebelum bumi ini diciptakan.
Dialah cinta sejatiku, pangeranku, jodohku.
Sahabatku, begitulah. Mencintai seseorang tak selamanya berbalas dengan kebahagiaan. Tak jarang justru malah berakhir dengan kekecewaan yang risikonya hanya menyisakan rasa perih serta kesedihan yang mendalam.
Jika kita mau berpikir dan mencari penyebab kekecewaan itu pastilah kita akan tahu jawabannya. Bisa jadi karena kita terlalu menggantungkan cinta dan harapan itu kepada orang yang kita cintai, dengan tidak melibatkan sang pemilik cinta yaitu Allah Rabbul Izzati.
Maka ketika hati sudah terpaut cinta pada seseorang dan sangat mengharapkan mampu bersanding dengannya, seringkali yang ada malah kecewa atau menderita karena pengharapan.
Jika kita mau merenung, hakekatnya itulah wujud kasih sayang Allah pada hambaNya karena rahmat Allah tidak selalu berwujud fasilitas akan harapanmu, tapi juga berwujud dengan tetapkan atau mengecewakan harapanmu.
"Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kau pedihnya pengharapan supaya mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut semata biar ia kembali berharap kepada Allah SWT." (Imam Syafi'i).
Kita semua pasti pernah merasakan berharap pada insan sekalipun itu pada keluarga dan teman kita. Namun dalam perjalanannya sering sekali kita merasa kecewa pada mereka.
Hari ini. Allah menunjukkan kepadaku bahwa mereka yang selama ini aku andalkan hanya sebatas insan. Manusia yang juga sama-sama terlalu ringkih untuk menjadi daerah bergantung.
Memang tidak mudah untuk bisa berharap sepenuhnya pada Allah. Tapi saya percaya dan yakin bahwa memang Allah lah satu-satunya dzat tempat untuk bersandar dan menggantungkan semua harapan. Karena Dialah yang paling mengetahui atas segala kebutuhan makhlukNya.
Sebuah refleksi
Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar, Allah beri saya kaktus berduri.
Aku minta kepada Allah hewan mungil elok, Allah beri aku ulat berbulu.
Aku sedih, kecewa, protes, mengapa Allah tidak adil padaku.
Namun kemudian...
Kaktus itu berbunga indah, bahkan sangat indah.
Dan ulat itupun tumbuh dan menjadi kupu-kupu yang cantik.
Itulah jalan Allah, indah pada waktunya.
Kadang kita sedih, kecewa, tapi jauh di atas segalanya Allah sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.
حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
Hasbunallaah wa ni'malwakil ni'mal maulaa wa ni'man nashiir(Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung)
لاحول ولا قوة الا بالله العلي العظيم
Laa haula walaa quwwatra illa billaahil ‘aliyyil azhiim(Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecualli atas perlindungan Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung)
Jika berharap, berharaplah pada Allah.
Jika meminta, mintalah pada Allah.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram". [QS Ar-Ra'd (13) : 28]
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram". [QS Ar-Ra'd (13) : 28]
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku". [QS Yusuf (12) : 86]
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jikalau kamu benar-benar orang yang beriman". (QS. Al-Maidah (5): 23)
Sahabatku yang sedang dirundung murung dan nestapa lantaran cinta.
Jangan sesekali kau bermain hati.
Jangan mencoba mencicipi cinta insan sebelum ijab kabul dilafadzkan.
Berharaplah penuh padaNya.
Jangan pada manusia.
Karena insan praktis sekali berubah hati dan pikirannya.
Tapi Allah,
Dia akan tetap menyampaikan yang terbaik untukmu, untuk kita.
Allah SWT berfirman:
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Al-Insyirah: 8).
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya
Semoga bermanfaat.
0 Komentar Untuk "Allah, Engkaulah Sebaik-baik Tempat Berharap"
Post a Comment