IBX5980432E7F390 Menjemput Jodoh dengan Sholat Istikharah - Bahas Materi Sekolah

Menjemput Jodoh dengan Sholat Istikharah

Lega rasanya bisa mencurahkan segala isi hati. Berbagi goresan pena ini seolah menasehati diri sendiri. Jangan sampai kegalauan semakin merusak hati. Semoga menginspirasi teman-sahabat sesama muslimah yang sedang menanti cinta sejati.

Banyak yang bilang, jodoh itu misteri, penuh teka-teki. Karena tidak bisa diterka inilah yang kadang membuat orang merasa gelisah dan gundah ketika memikirkan jodohnya. Tidak sedikit yang khawatir salah pilih atau malah tidak ada yang menentukan. Hal ini wajar saja lantaran jodoh itu tidak bisa ditebak, dengan siapa nantinya akan bersanding. Yang sudah dipertemukan saja seringkali merasa bingung dengan pilihannya apalagi yang belum dipertemukan sementara usia semakin hari semakin bertambah. Dalam hati pastinya sering bertanya-tanya Ya Allah, masih adakah jodoh untukku ? lalu siapakah jodohku ? Yang niscaya dia ialah sosok terbaik berdasarkan Allah. Baik, jika hal itu dimaknai sebagai motivasi karena sosoknya yang mempesona dari segi agama dan budbahasanya. Tentunya jawaban atas pertanyaan siapa ini kembali kepada diri kita masing-masing, seberapa sungguh-sungguh diri kita untuk memperbaiki diri semoga layak bersanding dengan dia yang baik agama dan moralnya itu.

Nah, supaya tidak bingung berkepanjangan, lebih baik sholat istikharah yuk. Mohon petunjuk dan mudah-mudahan dijawab oleh Allah.

Doa memohon jodoh

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi kau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Pengertian shalat istikharah

Shalat Istikharah yaitu shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon petunjuk kepada Allah agar dipilihkan diantara beberapa pilihan yang paling baik untuk dilaksanakan. Manusia adalah makhluk yang lemah dan sangat butuh dukungan Allah dalam setiap urusannya. Setinggi apapun ilmu yang dimiliki, insan tidak akan mengetahui masalah yang ghaib. Ia juga tidak mengetahui manakah kejadian yang baik dan jelek pada kurun yang akan datang. Seorang muslim sangat yakin dan tidak ada keraguan sedikitpun bahwa yang mengatur segala urusan yaitu Allah Ta’ala. Dialah yang mentakdirkan dan menentukan segala sesuatu sesuai yang Dia kehendaki pada hamba-Nya.

Allah Ta’ala berfirman:
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (68) وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (69) وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الْأُولَى وَالْآخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ – القصص : 68 – 70
Dan Rabbmu membuat apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan Dialah Allah, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di alam baka, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan” [QS. al-Qashash: 68-70].

Dasar aturan shalat istikharah

Tuntunan shalat istikharah didasarkan pada hadits sahih yang bersumber dari teman Jabir bin ‘Abdillah r.a. Dia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Rasulullah SAW mengajari kami shalat istikharah dalam setiap perkara atau urusan yang kami hadapi, sebagaimana Beliau mengajarkan kami suatu surat dari al-Qur’an. Beliau berkata: “Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua rakaat yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah…. [HR. al-Bukhari].

Berdasarkan hadits di atas, al-‘Allamah al-Qurthubi rahimahullah mengatakan bahwa “sebagian ulama menjelaskan: tidak sepantasnya bagi orang yang ingin menjalankan di antara urusan dunianya sampai ia meminta pada Allah pilihan dalam urusannya tersebut yaitu dengan melaksanakan shalat istikharah. Jadi, shalat istikharah yaitu salah satu amalan yang biasa dilakukan oleh seorang muslim setiap akan melaksanakan suatu urusan.

Namun demikian, para ulama bersepakat bahwa shalat istikharah bukan termasuk amalan wajib (fardlu), melainkan dianjurkan (mustahab/sunnah). Hal ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW tersebut di atas yang berbunyi: “maka lakukanlah shalat dua rakaat yang bukan shalat wajib. Selain itu, pendapat ini juga didasarkan pada balasan Rasulullah SAW ketika seorang laki-laki bertanya tentang Islam. Beliau SAW menjawab: “shalat lima waktu sehari semalam”. Lalu ia tanyakan pada Nabi SAW:
هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهَا قَالَ « لاَ ، إِلاَّ أَنْ تَطَّوَّعَ »
Apakah aku mempunyai kewajiban shalat lainnya?” Nabi SAW pun menjawab: “Tidak ada, kecuali kalau engkau ingin menambah dengan shalat sunnah” [HR. Bukhari dan Muslim].

Waktu shalat istikharah

Shalat istikharah boleh dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam hari, asalkan bukan pada 3 waktu yang terlarang untuk melakukan shalat, yakni ketika matahari terbit atau sedang berada di tengah atau sedang terbenam [HR. Jama’ah kecuali Bukhari]. Akan tetapi, bila shalat istikharah tidak bisa diundur atau dibutuhkan ketika itu juga, maka sebagian ulama berpandangan bahwa hal itu boleh dikerjakan dikala itu juga walaupun pada waktu yang terlarang.

Shalat istikharah sangat dianjurkan untuk meminta petunjuk kepada Allah atas segala urusan yang bersifat mubah seperti JODOH, perdagangan, pilihan tempat study, perjalanan (safar) dan sebagainya.

Sebagian ulama berpandangan bahwa melakukan istikharah tidak harus dengan shalat khusus, tapi bisa dengan semua shalat sunnah. Artinya, seseorang mampu melakukan shalat rawatib, dhuha, tahiyatul masjid, atau shalat sunnah lainnya, kemudian sehabis mengerjakan shalat dia membaca doa istikharah. Pandangan tersebut didasarkan pada hadits wacana shalat istikharah di atas yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ
Kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu…
Dalam hal ini, Imam an-Nawawi mengatakan:
والظاهر أنها تحصل بركعتين من السنن الرواتب ، وبتحية المسجد، وغيرها من النوافل
Dan yang terperinci, doa istikharah mampu dilakukan setelah melaksanakan shalat rawatib, tahiyatul masjid, atau shalat sunnah lainnya” [Bughyatul Mutathawi’, hlm. 45].

Shalat istikharah boleh dilakukan berulang kali dalam urusan yang kita inginkan untuk mohon petunjuk kepada Allah. Sebab, istikharah ialah doa, dan tentu saja boleh dilakukan berulang kali.


Cara melakukan shalat istikharah

1. Bersuci, baik berwudhu atau tayammum.
2. Niat Solat Istikharah :

Niat sholat istikharah
Usholli Sunnatal Istikhoroti Rak'ataini Lillahi Ta'ala:
"“Aku Niat Shalat Sunnah Istikharah dua rakaat lantaran Allah Ta’ala".
Rakaat pertama setelah membaca surat al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surah al-Kafirun. Dan rakaat kedua sesudah membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas. Lalu salam dan membaca doa shalat istikharah.

3. Doa Istikharah

Doa istikharah
“Ya Allah hamba memohon semoga Tuhan memilihkan mana yang baik menurut Engkau Ya Allah. Dan hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon kemurahan Tuhan yang Besar lagi Agung karena bergotong-royong Tuhan yang Berkuasa sedang hamba tidak tahu dan Tuhanlah yang amat mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, kalau Tuhan mengetahui, bahwa masalah ini (Sebutkan periodelahnya)........baik bagi hamba, dan baik pula akhirnya bagi hamba, maka berilah kasus ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berikanlah keberkahan bagi hamba, dan penghidupan hamba, dan kalau tidak baik akhirnya bagi hamba, maka jauhkanlah ini dari hamba dan jauhkanlah hamba dari padanya. Dan berilah hamba orang yang rela atas anugrah-Mu.”

4. Doa Memohon Jodoh
Ya Allah kalau dia yaitu yang terbaik untukku, izinkan saya menjauhinya demi kesuciannya. Menjaganya selalu dengan doa, untuk tak melihatnya dengan rasa nafsu belaka.

Ya Allah kalau dia adalah yang terbaik untukku. Semoga dia yaitu perempuan sholeha. Berbakti kepada ayah bundanya. Selalu menangis karenaMu Ya Robb dan pandai menjaga diri dengan do'a-do'a. (dibaca oleh pria)

Ya Allah jikalau dia ialah yang terbaik untukku. Semoga dia yaitu laki-laki sholeh. Berbakti kepada ayah bundanya. Selalu menangis karenaMu Ya Robb dan pandai menjaga diri dengan do’a-do’a. (dibaca oleh perempuan)

Jawaban dari sholat istikharah


Menikah dengan orang yang tepat yaitu impian semua orang. Bertemu dengan pria baik yang mampu menjadi imam serta membimbing dalam ketakwaan sudah pasti menjadi harapan semua muslimah. Ketika ada yang meminang atau mungkin mengajak taaruf tentu dibutuhkan kemantapan hati semoga jodoh yang datang adalah yang terbaik. Kaprikornus di awal benar-benar dibutuhkan kemantapan hati, doktrin hati kalau itulah yang terbaik berdasarkan Allah.

Setelah melaksanakan ikhtiar dan sholat istikharah, yang menjadi pertanyaan adalah dalam bentuk apa Allah menunjukkannya. Sebagian orang beranggapan bahwa tanggapan istikharah akan Allah sampaikan dalam mimpi. Ini yaitu anggapan yang sama sekali tidak berdalil, alasannya tidak ada keterkaitan antara istikharah dengan mimpi.

Syaikh Masyhur Hasan Salman hafizhahullah mengatakan: mimpi tidak bisa dijadikan rujukan aturan fikih. Sebab di dalam mimpi, setan mempunyai peluang besar untuk memainkan perannya, sehingga mampu jadi setan memakai mimpi untuk mempermainkan insan.

Nabi Muhammad SAW bersabda:
الرُّؤْيَا ثَلاَثَةٌ : فَبُشْرَى مِنَ اللهِ ، وَحَدِيثُ النَّفْسِ ، وَتَخْوِيفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ – أحمد
Mimpi ada 3 macam, (yaitu) berita gembira dari Allah, dari bisikan hati, dan ketakutan dari setan” [HR. Ahmad].

Beliau juga menjelaskan bahwa mimpi tidak mampu untuk memutuskan aturan, namun hanya sebatas diketahui. Dan tidak ada hubungan antara shalat istikharah dengan mimpi. Karena itu, tidak disyaratkan, bahwa setiap istikharah pasti diikuti dengan mimpi. Hanya saja, jika ada orang yang istikharah kemudian dia tidur dan bermimpi yang baik, mampu jadi ini merupakan tanda baik baginya dan melapangkan jiwanya. Tetapi, sekali lagi, tidak ada keterkaitan antara istikharah dengan mimpi.

Mengutip pendapat Imam An-Nawawi ihwal mimpi, dia mengatakan mimpi ialah kasus yang sangat lemah. Apalah kualitas mimpi kita apalagi kita bukan insan yang dijamin oleh Rasulullah SAW. Imam An-Nawawi juga mengatakan mimpi kita ialah buah dari hawa nafsu-hawa nafsu yang muncul dari alam bawah sadar kita. Maka sesungguhnya janganlah kita meletakkan kasus yang haq ini pada masalah yang mengira-duga seperti mimpi. Jadi sekali lagi mimpi tidak bisa dan jangan dijadikan patokan dari istikharah kita. Yang menjadi ukuran dari istikharah kita ialah kemantapan serta doktrin hati terhadap hal itu.

Demikianlah, semoga kita tidak resah lagi dan kembali meningkatkan ikhtiar dan senantiasa bermunajat kepada yang memberikan jodoh yaitu Allah Subhanahu Wata'ala.

Karena bagaimanapun jodoh yaitu misteri, tidak ada yang tau perihal siapa jodoh kita, namun kabar baiknya Allah sudah memberi sedikit bocoran perihal jodoh kita yang mana bila hal ini kita jadikan sebagai tumpuan tentu akan menjadi solusi utama kegalauan dan kegelisahan kita.
Allah membocorkan Rahasia ihwal jodoh didalam surat An-nur Ayat 26 :
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik yaitu untuk perempuan yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
Pada ayat diatas Allah menjelaskan laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik begitu juga sebaliknya. Disini kita menerima sebuah petunjuk kalau jodoh itu yaitu cerminan diri kita, ia sebagaimana diri kita. Jika kita shaleh, taat, suka membaca Al-quran, baik akhlak dan prilakunya In syaa Allah, Allah akan pertemukan juga dengan orang yang seolah-olah itu.

Semoga Allah berkenan mendekatkan jodoh kita dengan seseorang yang baik budbahasanya, sholeh/sholehah, baik untuk agama, dunia, dan darul baka. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Menjemput Jodoh dengan Sholat Istikharah"

Post a Comment