IBX5980432E7F390 Contoh Makalah penilaian Pembelajaran - Bahas Materi Sekolah

Contoh Makalah penilaian Pembelajaran

Judul rujukan Makalah: 

Contoh Makalah penilaian Pembelajaran

Contoh Makalah penilaian Pembelajaran
Contoh Makalah evaluasi Pembelajaran


Keterangan teladan Makalah:

Contoh Makalah penilaian Pembelajaran. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word dan PDF. Berikut ini kutipan teks dari isi rujukan Makalah penilaian Pembelajaran.

Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses acara yang disengaja atas input untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. Sebagai sebuah proses maka pendidikan harus dievaluasi akibatnya untuk melihat apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Salah satu Cara yang sanggup dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran yaitu melalui penilaian. penilaian merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, lantaran penilaian sanggup mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajran yang ia lakukan mampu menyebarkan potensi penerima latih. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan sanggup diketahui, dan dengan penilaian pula, kita sanggup mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk bermetamorfosis lebih baik ke depan.

Evaluasi dalam pembelajaran tidak semata-mata untuk menentukan rating siswa melainkan juga harus dijadikan sebagai teknik atau Cara pendidikan. Sebagai teknik atau alat pendidikan penilaian pembelajaran harus dikembangakan secara bersiklus dan terintegratif dalam kegiatan pembelajaran, dilakukan secara kontinue, mengandung unsur paedagogis, dan sanggup lebih mendorong siswa aktif berguru.

Evaluasi pendidikan dan pengajaran ialah proses aktivitas untuk mendapat info data mengenai hasil mencar ilmu mengajar yang ialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. penilaian yang dilakukan oleh pendidik ini sanggup berupa penilaian hasil belajar dan penilaian pembelajaran. Namun, dalam makalah ini, hanya akan dibicarakan perkara penilaian pembelajaran.

Rumusan perkara
  1. Apakah pengertian penilaian Pembelajaran?
  2. Apa saja prinsip-prinsip yang digunakan dalam penilaian Pembelajaran?
  3. Apa fungsi dan tujuan penilaian Pembelajaran?
  4. Apa saja jenis-jenis penilaian Pembelajaran?
  5. Bagaimana teknik melaksanakan penilaian Pembelajaran ?
  6. Apa syarat-syarat penilaian Pembelajaran ?
  7.  Bagaimana prosedur penilaian Pembelajaran?
  8. Apa jenis pendekatan dalam penilaian Pembelajaran? 

Tujuan Penulisan
  1. Untuk mengetahui pengertian penilaian Pembelajaran
  2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penilaian Pembelajaran
  3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan penilaian Pembelajaran
  4. Untuk mengetahui jenis-jenis evaluasi Pembelajaran
  5. Untuk mengetahui teknik melaksanakan penilaian Pembelajaran
  6. Untuk mngetahui syarat-syarat penyusunan penilaian Pembelajaran
  7. Untuk mengetahui mekanisme evaluasi Pembelajaran
  8. Untuk mengetahui jenis pendekatan penilaian Pembelajaran 

Pengertian penilaian Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penilaian berarti penilaian. Sedangkan penilaian berdasarkan Suharsimi Arikunto (2004) yaitu kegiatan untuk mengumpulkan informasi wacana bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Nurgiyantoro (1988) menyebutkan bahwa penilaian adalah proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa penilaian yang bersinonim dengan penilaian tidak sama konsepnya dengan pengukuran dan tes meskipun ketiga konsep ini sering didapatkan ketika masalah penilaian pendidikan dibicarakan. Dikatakannya bahwa penilaian berkaitan dengan aspek kuantitatif dan kualitatif, pengukuran berkaitan dengan aspek kuantitatif, sedangkan tes hanya merupakan salah satu instrumen penilaian. Meskipun berbeda, ketiga konsep ini merupakan satu kesatuan dan saling memerlukan. Pengukuran ialah proses penentuan kuantitas suatu objeck dengan membandingkan antara alat ukur dengan objek yang diukur. Penilaian yaitu proses penentuan kualitas suatu objek dengan membandinkan antara hasil-hasil ukur dengan standart penialaian tertentu. Tes yaitu alat pengumpulan data yang dirancang khusus. Yang membedakannya dengan penilaian adalah bahwa penilaian meliputi aspek kualitatif dan aspek kuanitatif. Dengan demikian, penilaian mampu beliaurtikan sebagai suatu kegiatan yang terjadwal untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan akhirnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Evaluasi mampu didefinisikan sebgai suatu proses sistematik dalam memilih tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa. Ada dua aspek penting dari definisi diatas. Pertama, penilaian mengambarkan pada proses yang sistematik. Kedua, penilaian mengasumsikan bahwa tujuan instruksional ditentukan terlebih dahulu sebelum proses mencar ilmu mengajar berlangsung.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional belahan I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa penilaian pendidikan ialah aktivitas pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap banyak sekali komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

Fungsi utama penilaian ialah menelaah suatu objek atau keadaan untuk menerima berita yang sempurna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. sehingga sanggup disimpulkan bahwa penilaian adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Pembelajaran ialah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses berguru siswa, yang berisi serangkaian tragedi yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mensugesti dan mendukung terjadinya proses mencar ilmu siswa yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979).

Dari beberapa pengertian di atas, sanggup disimpulkan bahwa penilaian pembelajaran yaitu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara sistematik untuk tetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Prinsip-prinsip penilaian Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip yang terperinci sebagai landasan pijak. Prinsip dalam hal ini berarti rambu-rambu atau ajaran yang seharusnya dipegangi oleh guru sebagai evaluator dalam melakukan kegiatan penilaian pembelajaran. Prinsip-prinsip penilaian pembelajaran sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu: prinsip umum dan prinsip khusus.

Prinsip-prinsip umum evaluasi; Untuk memperoleh hasil evavluasi yang lebih baik, maka acara evaluasi harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut (Depdiknas, 2002): a. Valid penilaian pembelajaran harus sanggup menyampaikan info yang akurat (tepat) wacana proses dan hasil mencar ilmu penerima bimbing. tepat tidaknya hasil penilaian ini antara lain dipengaruhi oleh penggunaan teknik dan instrument penilaian. Maka seorang evaluator perlu memperhatikan teknik dan instrument yang akan dipakai supaya sesuai dengan kemampuan atau jenis hasil mencar ilmu yang akan dievaluasi. acuannya, bila yang akan diukur adalah hasil berguru kognitif, maka teknik dan instrument yang dipakai yang betul-betul cocok untuk mengukur hasil berguru kognitif tersebut, bukan yang bekerjsama cocok untuk mengukur hasil berguru psikomotor atau afektif. b. Mendidik; penilaian pembelajaran harus memberi pemberian aktual terhadap pencapaian mencar ilmu akseptor bimbing. Hasil penilaian bagi penerima didik yang sudah berhasil lulus hendaknya dinyatakan dan sanggup dirasakan sebagai penghargaan, sedangkan bagi yang kurang berhasil sanggup dijadikan sebagai pemicu semangat berguru.c. Berorientasi pada kompetensi; penilaian pembelajaran harus mengacu kepada rumusan kompetensi- kompetensi yang telah dirumuskan di dalam kurikulum dan diarahkan untuk menilai pencapaian kompetensi tersebut. Adil dan objektif; penilaian pembelajaraan harus adil terhadap semua penerima didik dan tidak membedakan latar belakang penerima didik yang tidak berkaitan dengan pencapaian hasil berguru. Objektivitas penilaian tergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor pelaksana, criteria untuk skoring dan pembuatan keputusan pencapaian hasil berguru. e. Terbuka; Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta asuh jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan. f. Berkesinambungan; penilaian pembelajaran dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh ilustrasi wacana perkembangan kemajuan berguru penerima latih sebagai hasil aktivitas bergurunya. Menyeluruh; penilaian terhadap proses dan hasil berguru penerima didik harus dilaksanakan secara menyeluruh, utuh, dan tuntas yang mencakup seluruh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan teknik dan mekanisme yang komprehensif dengan aneka macam bukti hasil berguru peserta asuh.

Bermakna; penilaian pembelajaran hendaknya simpel dipahami, mempunyai arti, berkhasiat, dan mampu ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Fungsi penilaian
Evaluasi mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Berikut ini beberapa fungsi dan manfaat penilaian dalam pembelajaran.
  1. Mengetahui taraf kesiapan anak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu. Apabila dilakukan evaluasi dalam pembelajaran, maka kita dapat mengetahui apakah anak tersebut telah siap atau belum siap untuk menempuh pendidikan yang akan diberikan.
  2. Mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan. penilaian juga berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai atau hasil mencar ilmu yang telah dicapai oleh anak. Apabila tujuan pembelajaran belum tercapai, maka diperlukan analisis terhadap faktor-faktor penyebab tujuan tersebut belum tercapai.
  3. Mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita bimbingkan sanggup dilanjutkan pada materi yang baru atau harus mengulang kembali materi yang lalu. penilaian yang dilaksanakan pada tanggapan pembelajaran memungkinkan kita mengetahui apakah materi pada suatu mata pelajaran yang kita bimbingkan telah dikuasai atau belum dikuasai oleh siswa. Bilamana siswa menguasai materi tersebut sesuai dengan standar yang telah ditentukan, maka pembelajaran sanggup dilanjutkan pada materi berikutnya. bila tidak, maka guru belum sanggup melanjutkan pembelajaran. Artinya, guru harus mengulang sebagian atau bahkan seluruh materi yang telah iajarkan.
  4.  Mendapatkan materi-bahan warta dalam mengatakan didikan perihal jenis pendidikan dan jabatan yang sesuai untuk siswa. evaluasi mengatakan manfaat kepada guru dalam informasi mengenai keterampilan, potensi, dan kompetensi-kompetensi yang dimilki siswa. Dengan begitu, guru sanggup menyampaikan didikan dan aba-aba kepada siswa dalam memilih jurusan dan jenis pendidikan yang tepat bagi siswa dan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa tersebut. 
  5. Mendapatkan bahan-bahan info apakah sorang anak sanggup dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas semula. Melalui penilaian, guru mampu memperoleh warta-informasi mengenai kompetensi siswa dan informasi ini dapat dipakai guru dalam memilih apakah siswa tersebut sanggup dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas yang semula.
  6. Membandingkan apakah prestasi yang telah dicapai anak sudah sesuai dengan kapasitasnya atau belum. Apabila prestasi yang telah dicapai anak belum sesuai dengan kapasitas anak tersebut, maka guru perlu menemukan faktor-faktor yang menjadi penyebab ketidaksesuaian tersebut. Kapasitas anak sanggup diketahui melalui pendekatan- pendekatan individual, mengamati sikap mencar ilmu dan sanggup menilai secara tepat. Setiap anak pasti memiliki kapasitas-kapasitas yang berbeda.
  7. Untuk mengetahui apakah seorang anak telah matang untuk kita lepaskan ke dalam masyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi. penilaian yang dilakukan dalam kala tertentu akan mengatakan ilustrasi ihwal tingkat kematangan siswa. jikalau siswa telah matang, maka siswa tersebut dianggap sanggup melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bahkan terjun ke masyarakat.
  8. Untuk mengadakan seleksi; penilaian berfungsi untuk mengetahui apakah seseorang telah memebuhi standar yang telah ditentukan oleh suatu jenjang pendidikam, pekerjaan/jabatan, atau jenis kegiatan.
  9. Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang dipergunakan dalam lapangan pendididkan. Dalam pendidikan, tentunya ada metode yang dipakai untuk mengajar. Salah satu fungsi dan manfaat penilaian yaitu untuk mengetahui efisiensi metode tersebut. Apabila hasil penilaian berguru siswa baik, maka sanggup disimpulkan bahwa metode tersebut tepat dipakai dalam pembelajaran.

Dengan demikian, sanggup disimpulkan terdapat banyak fungsi dan manfaat penilaian. Tidak hanya di dalam kegiatan pembelajaran. Namun juga dalam aktivitas masyarakat.

Selengkapnya silahkan lihat file preview dan download Contoh Makalah penilaian Pembelajaran pada link di bawah ini.

Preview pola Makalah:

Contoh Makalah penilaian Pembelajaran


Download rujukan Makalah:

[ Format File .doc / .docx Microsoft Word dan PDF]

Contoh Makalah penilaian Pembelajaran.pdf 
Contoh Makalah penilaian Pembelajaran.docx


Demikian share file Contoh Makalah penilaian Pembelajaran semoga sanggup membantu dan bermanfaat.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Contoh Makalah penilaian Pembelajaran"

Post a Comment