IBX5980432E7F390 Contoh Makalah Protozoa - Bahas Materi Sekolah

Contoh Makalah Protozoa

Judul pola Makalah: 

Contoh Makalah Protozoa

Contoh Makalah Protozoa
Contoh Makalah Protozoa


Keterangan rujukan Makalah:

Contoh Makalah Protozoa. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word dan PDF. teladan makalah ini membahas ihwal  pengertian Protozoa, bentuk  tubuh protozoa, bentuk  protozoa, ciri-ciri protozoa, morfologi protozoa, fisiologi  protozoa, pembiasaan  protozoa, kelas protozoa berdasarkan alat gerak, kiprahan  protozoa dan lain-lain. Berikut ini kutipan teks dari isi tumpuan Makalah Protozoa.

Latar belakang
Protozoa berasal dari kata protos, yang artinya pertama danzoon yang berarti binatang, Kaprikornus protozoa yaitu binatang yang pertama kali dikenali. Protozoa adalah organisme yang tersusun atas satu sel sehingga bersifat mikroskopik. Untuk lebih mempermudah mempelajarinya, para mahir biologi mengelompokan protozoa menjadi 4 kelas berdasarkan alat geraknya.

Ukuran protozoa beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron sampai ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang. Diperairan, protozoa ialah penyusun zooplankton. makanan protozoa meliputi basil, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk kista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai binatang ini akan aktif lagi. Tutorial hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup bebas (soliter). 

Rumusan perkara
  1. Apa yang dimaksud dengan Protozoa?
  2. Bagaimana bentuk tubuh Protozoa?
  3. Bagaimana habitat Protozoa?
  4. Bagaimana ciri-ciri Protozoa?
  5. Bagaimana morfolofi Protozoa?
  6. Bagaiamana fisiologi Protozoa?
  7. Bagaimana pembiasaan Protozoa?
  8. Sebut dan jelaskan kelas berdasarkan alat gerak?
  9. Bagaimana kiprahan Protozoa?

Tujuan
  1. Menjelaskan ihwal Protozoa
  2. Menjelaskan wacana bentuk tubuh protozoa
  3. Menjelaskan wacana bentuk protozoa
  4. Menjelaskan ihwal ciri-ciri protozoa
  5. Menjelaskan morfologi protozoa
  6. Menjelaskan fisiologi protozoa
  7. Menjelaskan penyesuaian protozoa
  8. Menjelaskan kelas protozoa berdasarkan alat gerak
  9. Menjelaskan peranan protozoa 

Pengertian Protozoa
Protozoa secara umum mampu dijelaskan bahwa protozoa ialah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya binatang. Makara,Protozoa beliaulah binatang pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. kadang periode antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya sanggup dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai pola algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi mampu mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.

Semua spesies Euglenophyta yang sanggup hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. teladannya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, sanggup dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan teladan bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa.

Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae lantaran tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena sanggup bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir lantaran tidak mampu membentuk badan buah.

Bentuk tubuh Protozoa
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi sanggup tumbuh hingga 1 mm, dan praktis dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seolah-olah ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. badan protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba mampu. Semua kiprah badan da pat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran badannya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seakan-akan bola, bundar memanjang, atau seakan-akan sandal bahkan ada yang bentu knya tidak menentu. Juga ada mempunyai fligel atau bersilia.

Habitat
Protozoa hidup di air atau setidakn ya di tempat yang lembap. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di maritiman, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit sanggup berupa organisme sederhana seolah-olah algae, sa mpai vertebrata yang kompleks, termasuk insan. Beberapa spesies sanggup tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa maritim merupakan serpihan dari zooplankton. Protozoa maritim yang lain hidup di dasar maritim. Spesies yang hidup di air tawar mampu berada di danau, sungai, bak, atau genangan air.

Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen binatang ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi insan karena mereka dapat menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan basil berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan binatang lainn ya. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan badan Protozoadibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari materi lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah.

Beberapa jenis protozoa mempunyai rangka luar (cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan kawasan tinggal datang-tiba menjadi buruk, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa majemuk. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu kulinernya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holof ilik (autotrof), yaitu sanggup mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan kontribusi klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa materi organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tanaman unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tanaman ke bentuk sel binatang dalam perjalanan evolusinya.

Ciri-ciri Protozoa
Protozoa yaitu mikroorganisme menyerupai binatang yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh acara hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.

Ciri-ciri umum :
  1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
  2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
  3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
  4. Umumnya tidak sanggup menciptakan makanan sendiri (heterotrof)
  5. Hidup bebas, saprofit atau benalu
  6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
  7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela

Ciri-ciri prozoa sebagai binatang yaitu gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang berciri kan sebagai tanaman yaitu ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang sanggup berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tanaman yaitu ada jenis protozoa yang hidup autotrof.

Perkembangbiakan amuba dan basil yang biasa dilakukan dialah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. tragedi ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau materi inti menjadi dua. kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya penggalan tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. hasilnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentukn ya dua sel gres yang masing-masing mempunyai inti gres dan sitop lasma yang gres pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, contohnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentu kista. Didalam kista amuba dapt membelah menjadi amuba-amuba gres yang lebih kecil. Bila keadaan lingku ngan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan a muba-amuba gres tadi mampu keluar. Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah hinggapada ukuran tertentu ia akan membelah diri seakan-akan semula.

Morfologi Protozoa
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola sanggup berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa sanggup berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan sanggup membentuk kista untuk mempertahankan hidupn ya. ketika kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seolah-olah pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bent uk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seolah-olah Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca.

Beberapa protozoa seolah-olah Difflugia, sanggup mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan sanggup menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering dit emukan dalam bentuk fosil. Kerangka luar Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun sanggup membentuk b atuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang sanggup bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak sanggup bergerak aktif.

Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora, yang bergerak dengan silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak sanggup berg erak serat merupakan parasit binatang maupun insan dikelompokkan ke dalam Sporozoa. Mulai tahun 1980, oleh Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist, mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas gres, yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora, Acetospora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada pembagian terstruktur mengenai yang gres ini, Sarcodina dan Mastigophora digabung menjadi satu kelompok Sarcomastigophora, dan Sporozoa lantaran anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. teladan protozoa yang termasuk Sarcomastigophora yaitu genera Monosiga, Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia. Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera Didinium, Tetrahymena, Paramaecium, dan Stentor. teladan protozoa kelompok Acetospora yaitu genera Paramyxa. Apicomplexa beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia, Theileria. Genera Metchnikovella termasuk kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa yaitu tumpuan anggota kelompok Myxospora.

Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa sanggup hidup pada lingkung ananaerobik referensinya pada jalan masuk pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen. Protozoa umumnya mendapat makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.

Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul kecil sanggup berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak sanggup berdifusi melalui membran, sanggup masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui susukan pada membran sel, dikala susukan penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke serpihan dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis ol eh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh potongan membran sel yang fleksibel untuk ditangkap lalu dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom menyampaikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Tutorial inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa basil. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip lisan di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom sanggup dipakai menangkap makanan dengan dibantu silia. sehabis makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.

Adaptasi Protozoa

Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, kuman, dan microfungi. Protozoa memainkan kiprah baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari rantai kuliner. Protozoa juga memainkan kiprahan penting dalam mengendalikan populasi basil dan biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka, beberapa, teladannya amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi mempunyai bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seolah-olah kompartemen disebut vakuola.

Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber makanan penting bagi microinvertebrates. Dengan demikian, kiprah ekologis protozoa dalam transfer kuman dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan adalah penting. Protozoa seakan-akan benalu malaria (Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting sebagai benalu dan symbionts dari binatang multisel.

Beberapa protozoa mempunyai tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif (misalnya trophozoites) dan kista aktif. seolah-olah kista, protozoa dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seolah-olah terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu usang tanpa terusan terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Menjadi spesies parasit kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa yaitu dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka secara aktif memberi makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation.

Protozoa mampu mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberap a fisi. Beberapa protozoa bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa memakai kombinasi, (mis. Coccidia). Seorang individu protozoon yaitu hermaphroditic. Nama lain untuk proto zoa yaitu Acrita (R. Owen, 1861). Mereka sanggup menyebabkan malaria atau disentri amuba.

Selengkapnya silahkan lihat file preview dan download Contoh Makalah Protozoa pada link di bawah ini.

Preview teladan Makalah:

Contoh Makalah Protozoa


Download acuan Makalah:

[ Format File .doc / .docx Microsoft Word dan PDF]

Contoh Makalah Protozoa.docx 
Contoh Makalah Protozoa.pdf

Demikian share file Contoh Makalah Protozoa semoga mampu membantu dan bermanfaat.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Contoh Makalah Protozoa"

Post a Comment